Nama Nabi Isa disebutkan sebanyak 25 kali dalam Al-Qur’an. Sedangkan nama Nabi Muhammad SAW hanya disebutkan 4 kali dalam Al-Qur’an.
Jauh lebih banyak nama Nabi Isa ‘alaihissalam yang disebutkan namanya dari pada nama Nabi Muhammad SAW. Semua ini menunjukkan banyak hal. Di antaranya:
1. Kedudukan Nabi Isa ‘alaihissalam sangat tinggi dalam Islam.
Kedudukan nabi Isa memang sangat tinggi dalam Islam. Sampai-samapi Al-Quran menyebut namanya puluhan kali. Dan memang sesungguhnya Nabi Isa memang benar-benar seorang nabi yang wajib diimani dan dihormati. Tentunya nabi-nabi yang lainnya juga.
Sudah seharusnya para pemeluk kristiani pun menghormati nabi Muhammad SAW. Sebab umat Islam tidak kurang hormatnya kepada nabi mereka. Walau pun tidak menjadikan Nabi Isa sebagai tuhan.
Namun penghormatan kepada nabi Isa dalam pandangan Islam berbeda dengan pandangan Kristiani. Islam tidak menuhankannya, Islam hanya mengakuinya sebagai manusia biasa, namun beliau menerima wahyu dan syariah yang berlaku untuk kaumnya saja.
Adapun untuk umat Islam, yang dijadikan sandaran dalam hukum syariah adalah sikap dan teladan Nabi Muhammad SAW.
2. Adanya Keterkaitan antara Isa dan Muhammad Rasulullah.
Sebenarnya hubungan antara agama yang dibawa nabi Isa dengan yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW berasal dari sumber yang sama. Kecuali kemudian orang-orang sesat menyelewengkan peninggalan beliau dan menggantinya dengan agama yang mereka karang sendiri, yaitu agama trinitas.
Dan karena hubungannya sangat dekat, tidak aneh kalau nama Nabi Isa diulang-ulang sebagai 25 kali dalam Al-Quran.
Bahkan hubungan Islam dengan nabi Musa dan umatnya juga sangat erat. Tahukah anda, berapa kali kata Musa terulang-ulang di dalam Al-Quran? Jawabnya adalah kata Musa diulang sebanyak 131 kali.
Yang Penting Bukan Berapa Banyak Penyebutannya
Bagi umat Islam, tidak ada masalah bila nama nabi Muhammad SAW hanya disebut 4 kali saja di dalam Al-Quran. Sebab yang penting bukan penyebutan namanya, melainkan kita semua tahu bahwa ke-114 surat dan 30 juz dalam Al-Quran memang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW.
Jadi kalau keseluruhan Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, buat apa lagi nama beliau harus selalu disebut-sebut.
Dan yang penting, kemuliaan suatu makhluq tidak ditentukan dari berapa kali namanya disebutkan di dalam Al-Quran. Tahukah anda, berapa kali kata Syaithan disebutkan di dalam Al-Quran? Jumlahnya tidak kurang dari 62 kali. Apakah kita akan menghormati syaithan? Tentu saja tidak.
Tahukah Anda berapa kali kata Iblis diulang-ulang di dalam Al-Quran? Jawabnya adalah 11 kali. Apakah kita akan menghormati iblis hanya karena namanya diulang 11 kali dalam Al-Quran? Tentu saja tidak.
Di sisi lain, sebenarnya setiap kali ada ayat Al-Quran yang dimulai dengan kata Qul, yang berarti “Katakanlah”, itu merupakan dialog Allah kepada beliau SAW untuk mengatakan sesuatu atau menyampaikan sesuatu. Seakan Allah berfirman, “Katakanlah wahai Muhammad! Katakanlah wahai Nabi!” Dan kalau dihitung-hitung, jumlahnya tidak kurang dari 250 kali.
Jauh lebih banyak nama Nabi Isa ‘alaihissalam yang disebutkan namanya dari pada nama Nabi Muhammad SAW. Semua ini menunjukkan banyak hal. Di antaranya:
1. Kedudukan Nabi Isa ‘alaihissalam sangat tinggi dalam Islam.
Kedudukan nabi Isa memang sangat tinggi dalam Islam. Sampai-samapi Al-Quran menyebut namanya puluhan kali. Dan memang sesungguhnya Nabi Isa memang benar-benar seorang nabi yang wajib diimani dan dihormati. Tentunya nabi-nabi yang lainnya juga.
Sudah seharusnya para pemeluk kristiani pun menghormati nabi Muhammad SAW. Sebab umat Islam tidak kurang hormatnya kepada nabi mereka. Walau pun tidak menjadikan Nabi Isa sebagai tuhan.
Namun penghormatan kepada nabi Isa dalam pandangan Islam berbeda dengan pandangan Kristiani. Islam tidak menuhankannya, Islam hanya mengakuinya sebagai manusia biasa, namun beliau menerima wahyu dan syariah yang berlaku untuk kaumnya saja.
Adapun untuk umat Islam, yang dijadikan sandaran dalam hukum syariah adalah sikap dan teladan Nabi Muhammad SAW.
2. Adanya Keterkaitan antara Isa dan Muhammad Rasulullah.
Sebenarnya hubungan antara agama yang dibawa nabi Isa dengan yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW berasal dari sumber yang sama. Kecuali kemudian orang-orang sesat menyelewengkan peninggalan beliau dan menggantinya dengan agama yang mereka karang sendiri, yaitu agama trinitas.
Dan karena hubungannya sangat dekat, tidak aneh kalau nama Nabi Isa diulang-ulang sebagai 25 kali dalam Al-Quran.
Bahkan hubungan Islam dengan nabi Musa dan umatnya juga sangat erat. Tahukah anda, berapa kali kata Musa terulang-ulang di dalam Al-Quran? Jawabnya adalah kata Musa diulang sebanyak 131 kali.
Yang Penting Bukan Berapa Banyak Penyebutannya
Bagi umat Islam, tidak ada masalah bila nama nabi Muhammad SAW hanya disebut 4 kali saja di dalam Al-Quran. Sebab yang penting bukan penyebutan namanya, melainkan kita semua tahu bahwa ke-114 surat dan 30 juz dalam Al-Quran memang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW.
Jadi kalau keseluruhan Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, buat apa lagi nama beliau harus selalu disebut-sebut.
Dan yang penting, kemuliaan suatu makhluq tidak ditentukan dari berapa kali namanya disebutkan di dalam Al-Quran. Tahukah anda, berapa kali kata Syaithan disebutkan di dalam Al-Quran? Jumlahnya tidak kurang dari 62 kali. Apakah kita akan menghormati syaithan? Tentu saja tidak.
Tahukah Anda berapa kali kata Iblis diulang-ulang di dalam Al-Quran? Jawabnya adalah 11 kali. Apakah kita akan menghormati iblis hanya karena namanya diulang 11 kali dalam Al-Quran? Tentu saja tidak.
Di sisi lain, sebenarnya setiap kali ada ayat Al-Quran yang dimulai dengan kata Qul, yang berarti “Katakanlah”, itu merupakan dialog Allah kepada beliau SAW untuk mengatakan sesuatu atau menyampaikan sesuatu. Seakan Allah berfirman, “Katakanlah wahai Muhammad! Katakanlah wahai Nabi!” Dan kalau dihitung-hitung, jumlahnya tidak kurang dari 250 kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar